Mengenal Budaya Gebyar Gajah Mungkur Wonogiri
Sebagai salah satu negara yang terdiri dari banyak suku bangsa, Indonesia menawarkan beragam wisata budaya menarik yang patut dijadikan alternatif wisata yang oke punya. Selain menawarkan pesona Labuhan Ageng dan Sedekah Bumi di Kahyangan, Wonogiri juga melebarkan pesona bagi penikmat wisata budaya melalui tradisi yang dikenal dengan nama Gebyar Gajah Mungkur. Acara Gebyar Gajah Mungkur merupakan rangkaian acara yang digelar sejak Hari raya Idul Fitri hingga 14 hari sesudahnya.
Mendengar nama Gebyar Gajah Mungkur, satu hal yang mungkin terlintas di pikiran Anda tentu saja tertuju sebuah waduk besar di Wonogiri bernama Waduk Gajah Mungkur. Keduanya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan karena acara Gebyar Gajah Mungkur merupakan sebuah tradisi yang dilakukan di Sendang Asri di waduk kenamaan Wonogiri ini. Acara Gebyar Gajah Mungkur ini sendiri sudah dilakukan sejak berdirinya Waduk Gajah Mungkur. Waduk seluas 8800 ha ini terletak di sekitar 7 km dari pusat kota Wonogiri. Dengan luas yang sedemikian besar, selain menghasilkan listrik untuk kawasan Wonogiri, Waduk Gajah Mungkur berfungsi untuk mengairi sawah ke wilayah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen.
Andum sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti membagikan, sehingga secara keseluruhan Andum Ketupat merupakan acara bagi-bagi ketupat. Acara ini melibatkan Bupati Wonogiri dan masyarakat yang mencari nafkah disekitar kawasan Waduk Gajah Mungkur. Acara Andum Ketupat sendiri merupakan simbol Kawulo Gusti atau kebersamaan antara pemimpin dengan rakyat agar tercipta kehidupan yang Toto Tentrem Karto Raharjo. Sebagai salah satu destinasi wisata andalan Wonogiri, Waduk Gajah Mungkur dilengkapi berbagai fasilitas seperti tempat ibadah, sarana MCK, area parkir dan information center. Di sekitar area waduk juga terdapat rumah makan dan penginapan yang dapat mensupport wisatawan yang ingin berlibur di sekitar waduk. Bagaimana travel lovers, apakah Anda akan memasukkan Gebyar Gajah Mungkur dalam daftar panjang liburan lebaran tahun ini? Happy travelling ya!Tahun 2014 yang lalu, rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri ini digelar mulai tanggal 29 Juli hingga 10 Agustus. Acara ini merupakan salah satu alternatif wisata Wonogiri yang mensinergikan antara budaya, rekreasi dan olahraga. Acara yang diselenggarakan selama dua minggu ini akan diisi dengan beragam kegiatan menarik, mulai dari kesenian tradisional hingga kesenian modern seperti campur sari, parade band, orkes melayu yang ditutup dengan sebuah upacara unik bernama Andum Ketupat.
Informasi yang tertera dalam artikel di atas sesuai dengan kondisi pada 19 Februari 2015.
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian, Namun demikian pemeliharaan website ini tidaklah murah, maka apabila Anda memesan hotel silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Harga yang tertera dalam artikel ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Sumber : http://yogyakarta.panduanwisata.id
Tidak ada komentar